Dekade berikutnya dikembangkan tabung vakum,
sehingga tercipta radio dan televisi. Informasi suara (audio) diubah menjadi
sinyal listrik dengan frekuensi sama oleh mikrofon atau
head tape recorder. Sinyal listrik ini dinamakan sinyal
frekuensi audio (AF), karena frekuensi berada di dalam
interval audio ( 20 Hz - 20.000 Hz). Sinyal ini diperkuat
secara elektronis, kemudian dicampur dengan sinyal
frekuensi radio (RF) yang ditentukan oleh nilai L dan C
dalam rangkaian resonansi RLC, dan dipilih sedemikian
rupa hingga menghasilkan frekuensi khas dari setiap
stasiun, dinamakan frekuensi pembawa (carrier). Proses pengiriman
(kata-kata atau suara) oleh stasiun radio ditunjukkan pada
gambar berikut:
Perhatikan gambar proses modulasi di bawah! Pencampuran frekuensi audio dan pembawa dilakukan
dengan dua cara, yaitu modulasi amplitudo dan modulasi
frekuensi. Pada modulasi amplitudo (AM), amplitudo
gelombang pembawa yang frekuensinya lebih tinggi dibuat
bervariasi mengikuti sinyal audio (gambar (a)). Sementara itu, modulasi frekuensi (FM),
frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah mengikuti
sinyal audio (gambar (b)).
Pemancar televisi, bekerja dengan cara yang sama
dengan pemancar radio dengan menggunakan modulasi
frekuensi (FM), tapi yang dicampur dengan frekuensi
pembawa adalah sinyal audio dan video.
Siaran Radio
Berikut adalah proses yang terjadi sehingga siaran radio dapat kita dengar.
Ketika seorang penyiar radio sedang mengudara,
mula-mula mikrofon menangkap getaran udara yang dibangkitkan oleh
gelombang suaranya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal
tersebut merupakan arus bolak balik yang getarannya bersesuaian dengan
suara penyiar. Sinyal suara dikirim ke alat pemancar dengan sebelumnya
dibaurkan terlebih dahulu dengan gelombang pembawa. Gelombang pembawa
bergetar sebanyak ribuan atau bahkan jutaan kali per detik. Setelah
dibaurkan, terbentuklah gelombang radio yang oleh antena pemancar dapat
disiarkan kemana-mana. Pesawat radio penerima yang menala frekuensi
stasiun pemancar tertentu akan mengambil gelombang siaran dan
mengubahnya kembali menjadi sinyal listrik. Seterusnya, penguat akan
memperbesar kekuatan sinyal sehingga membuat pengeras suara dari pesawat
radio melepas gelombang suara yang dapat didengar.
0 komentar:
Posting Komentar